Senin, 05 Juli 2010

[INFO SEHAT ALAMI] *Susu yang Dijual di Toko Adalah Lemak Teroksidasi*

*SUSU YANG DIJUAL DI TOKO ADALAH LEMAK TEROKSIDASI*
Dikutip dari buku THE MIRACLE OF ENZYME: SELF-HEALING PROGRAM, karya HIROMI SHINYA, M.D. hal.127-130, Penerbit QANITA Bandung

Komentar Wied Harry:
Isi buku ini BAGUS BANGET! Penjelasan ilmiahnya disampaikan dengan gaya bahasa sangat sederhana dan mudah dipahami. Menguarikan banyak hal praktis mengenai nutrisi dan makanan sehari-hari yang selama ini kita pahami secara salah kaprah. Saya sarankan Anda untuk memiliki buku ini.

SETELAH MINYAK, jenis makanan yg paling mudah teroksidasi adalah susu yg dibeli di toko. Sebelum diproses, susu mengandung banyak unsur yg baik [Wied Harry: maksudnya adalah susu sapi perah segar]. Contohnya, susu mengandung banyak enzim, misalnya enzim yg menguraikan laktosa; lipase yg menguraikan lemak; dan protease, enzim yg menguraikan protein. Susu dalam wujudnya yg alami juga mengandung laktoferin, yg dikenal memiliki efek antioksidan, anti-peradangan, antivirus, dan pengatur imunitas tubuh.

Namun, susu yg dijual di toko-toko telah kehilangan seluruh sifat baik ini melalui proses pengolahannya. Proses pengolahan susu adalah sebagai berikut. Pertama-tama, mesin pengisap dihubungkan dengan puting susu sapi untuk memerah susu, yg kemudian disimpan sementara dalam sebuah tangki. Susu segar yg dikumpulkan dari setiap peternakan kemudian dipindahkan ke tangki yg lebih besar lagi, tempat susu ini kemudian diaduk dan dihomogenisasi. Yg sebenarnya terhomogenisasi adalah butiran-butiran lemak yg ditemukan dalam susu segar.

Susu segar terdiri dari sekitar 40% lemak, tetapi sebagian besar lemak tersebut terdiri dari partikel-partikel lemak yg berbentuk butiran-butiran kecil. Semakin besar partikel lemak, semakin mudah mereka terapung. Jika susu segar dibiarkan, lemak akan menjadi sebuah lapisan krim di permukaan. Ketika sekali atau dua kali meminum susu botol pada saat masih kecil, saya ingat melihat sebuah lapisan krim lemak berwarna putih di bawah tutup botolnya. Saat itu, susu tidak dihomogenisasi, jadi partikel-partikel lemaknya mengapung ke permukaan pada saat proses transportasi.

Kini, sebuah mesin yg disebut mesin homogenisasi digunakan, dan secara mekanik partikel-partikel lemak pun dipecah menjadi lebih kecil. Hasil akhirnya adalah *susu homogen*. Namun, pada saat homogenisasi berlangsung, lemak susu yg terdapat dalam susu segar berikatan dengan oksigen, sehingga mengubahnya menjadi *lemak terhidrogenasi (lemak teroksidasi)*. Lemak teroksidasi berarti lemak yg terlalu banyak teroksidasi, atau dapat dikatakan telah berkarat. Seperti halnya semua lemak terhidrogenasi, lemak dalam susu homogen buruk bagi tubuh.

Namun, proses pengolahan susu belum selesai sampai di situ. Sebelum dipasarkan, susu homogen harus dipasteurisasi dengan panas untuk menekan berkembangbiaknya berbagai kuman dan bakteri.

4 CARA DASAR PASTEURISASI SUSU
1. Pasteurisasi suhu rendah berkelanjutan (LTLT = low temperature long time/suhu rendah waktu lama). Pasteurisasi dengan memanaskan hingga 62,2-65 oC selama 30 menit. Cara ini biasanya disebut metode pasteurisasi suhu rendah.
2. Pasteurisasi suhu tinggi berkelanjutan (HTLT = high temperature long time/suhu tinggi waktu lama). Pasteurisasi dengan memanaskan hingga lebih dari 75 oC selama lebih dari 15 menit.
3. Metode suhu tinggi waktu singkat (HTST = high temperature short time). Pasteuriasi pada suhu lebih dari 72 oC selama lebih dari 15 detik. Cara ini adalah metode pasteurisasi yg paling banyak digunakan di seluruh dunia.
4. Pasteurisasi suhu sangat tinggi waktu singkat (UHT = ulta high temperature). Pasteurisasi dengan memanaskan hingga 120-130 oC selama 2 detik (atau hingga 150 oC selama 1 detik).

Metode yg paling banyak digunakan di dunia adalah proses pasteurisasi suhu tinggi waktu singkat dan suhu sangat tinggi waktu singkat. Saya akan mengatakan hal ini berulang-ulang: Enzim sensitif terhadap panas dan mulai terurai pada suhu 48 oC; pada suhu 115 oC, enzim sudah hancur seluruhnya. Oleh karena itu, terlepas dari lama waktu yg digunakan dalam pemrosesan, pada saat suhu mencapai 130 oC, *enzim telah hampir seluruhnya rusak*.

Terlebih lagi, jumlah lemak yg teroksidasi meningkat lebih banyak lagi pada suhu sangat tinggi dan suhu tinggi mengubah kualitas protein yg terdapat dalam susu. Sama halnya seperti kuning telur yg lama direbus mudah pecah, perubahan yg serupa pun terjadi pada protein susu. Laktoferin, yg sensitif terhadap panas, juga rusak.

Oleh karena telah dihomogenisasi dan dipasteurisasi, susu yg dijual di supermarket-supermarket di seluruh dunia tidak baik bagi Anda.


Note : Ibu posting disini sbgi catatan utk anak2 ibu kelak.. bahwa susu bukanlah segalanya..
Maaf bagi yg tidak berkenan..

Tidak ada komentar:

Lilypie 2nd Birthday PicLilypie 2nd Birthday Ticker