Selasa, 23 April 2013

Islamic Parenting Workshop

Dua hari ini tgl 22 - 23 April 2013, ibu ikut pelatihan 'parenting' dengan tema "Komunikasi Dalam Pengasuhan" yang diadakan Islamic parenting Club Cibubur.  Subhanallah bgt ikut pelatihan ini bener2 ibu banyak merasa salah dalam mendidik Azri Arfa (terutama Azri.. Maaf ya mas.. Luv u..)
Banyak banget yang ibu dapat dari pelatihan ini.  Sebelum masuk ke tema komunikasi, kami para peserta disamakan dulu persepsi ttg keluarga & anak oleh Bunda Ania Rahmayani sbgi Trainer.

Kami diajukan bbrp pertanyaan :
- Untuk apa kita berkeluarga (QS. 13 : 23) --> keturunan, biologis dan Value (nilai)
- Apa arti anak bagi kita, anak sebagai Anugrah atau Beban?????
- Jika anak sebagai Anugrah, maka anak MEMBERI atau MEMINTA????

Anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan, maka pada hakekatnya anak tidak pernah MEMINTA. Kitalah orang tuanya yg selalu berdoa untuk diberi keturunan (QS. 25: 74 dan QS. 4:9).  maka sudah menjadi haq anak untuk menerima kasih sayang, dipeluk, mendapat pendidikan yg layak etc.  Untuk menghasilkan anak yg shaleh/shalehah maka orangtua haruslah ortu yg shaleh dgn tuturkata yg benar dan komunikasi yg efektif.
Mendidik anak adalah Mengasuh.  Mengasuh adalah berinteraksi.  Urat nadi mengasuh adalah Komunikasi.
Jasi Mengasuh anak adalah dengan berinteraksi dan berkomunikasi yang baik dengan anak.
Anak hanya butuh waktu 30menit/hari untuk kita dekat dan bermain sepenuh jiwa raga kita ada dekat mereka.  Saat kita berkomunikasi dengan anak yang penting BUKAN APA yang dikatakan tetapi BAGAIMANA CARA kita MENGATAKANNYA sehingga pesan yg akan kita sampaikan sampai ke anak. 
Agar Pesan yang ingin disampaikan ortu sampai ke anak maka diperlukan KOMUNIKASI EFEKTIF.  Ada 9 cara membangun komunikasi efektif (ada dimakalahnya :p) salah satunya bicara tidak tergesa2 kepada anak.  Anak harus dibuat Fun saat kita akan menyampaikan pesan.  BILA HATI SENANG OTAK AKAN MENYERAP LEBIH BANYAK. Anak usia dibawah 6tahun, tidak bisa menerima lebih dari 2pesan.  Sehingga jika kita bicara panajang lebar dengan mereka sama saja ga akan sampai pesannya ke anak :D

Selain itu juga jangan lupa memahami perasaan anak karena pada dasarnya perasaan manusia itu hanya ingin DIDENGAR, DIKENALI, DITERIMA, DIMENGERTI, DIHARGAI, maka janganlah ortu mengabaikan perasaan anak.  Karena pada saat perasaan anak dihambat dan anak stress dalam tekanan maka otak reptilnya lah yg akan bekerja.  Membangun komunikasi anak sebaiknya membuat otak neo cortexnya yg bekerja, karena pada otak neo cortex lah sebagai pusat kecerdasan, semua informasi dicerna dan diproses. Dengan demikian ortu merangsang anak untuk berfikir.  
Berikan komunikasi berupa PERTANYAAN pada anak, bukan PERNYATAAN.  sehingga akan merangsang anak untuk berfikir dan menemukan solusinya sendiri.  Ortu hanya menuntun anak utk menemukan jawabannya (bukan memberi jawabannya).  

Khusus anak-anak, mereka peka benar dengan bahasa tubuh kita.  Dalam berkomunikasi dengan mereka bahasa tubuh memiliki peran 50%, intonasi suara 30% dan isi pesan hanya 20%.  Jadi kalo ortunya banyak ngomong alias bawel bin ngomel ke anak sedikit bgt tuuu masuk keanak.. hehehe.. (reminder for myself :p)
Saat workshop dicontohkan bbrp bahasa tubuh yg bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan anak, karena ACTION SPEAK LOUDER THAN WORDS...
Disamping itu bahasa tubuh juga tidak bisa bohong :D

Orang tua masih mengandalkan cara-cara pengasuhan dengan gaya lama yg didapat dari turun temurun.  Yang dipakai adalah 12 Kategori PEMBUNTU komunikasi (ROADBLOACK) :
1. Menyalahkan/Menghakimi (contoh kalimatnya : Tuh kan... mama bilang juga apa... )
2. memerintah, menuntut, mengarahkan (contoh kalimatnya : Sudah diam... jangan nangis terus)
3. Mengejek (contoh kalimatnya : Katanya jagoan... kok gitu aja ga bisa)
4. Menasehati (contoh kalimatnya : Benerkan.. ini akibat kamu ga dengerin mama)
5. Mencap/Melabel (contoh kalimatnya : Nakal sii... ga bisa diem)
6. Meremehkan (contoh kalimatnya : coba sini mama lihat lukanya... masa sakit siii..)
7. Membandingkan (contoh kalimatnya : adik kmrn jatuh ga menangis..)
8. Membohongi (contoh kalimatnya : ya sudah.. besok juga sembuh.. *pdhal blm tentu :p)
9. Menghibur, mengalihkan (contoh kalimatnya : Sudah bobo dl aja... nanti juga sembuh)
10. Mengancam (contoh kalimatnya : awas ya kl kamu ulangi lagi...)
11. Menganalisa, menyelidik (contoh kalimatnya : Coba deh pikir.. kamu sih ga dengerin mama..)
12. Menyindir (contoh kalimatnya : Lain kali main dorong-dorongan aja lagi.. enak kan jd jatuh..)

Dengan melakukan hal2 tsb diatas tanpa disadari, tujuan orangtua menggunakan 12 Roadblock dan pesan yg ditangkap anak berbeda.  Misalnya saat kita melakukan hal no 1, maksud ortu ingin memberitahukan kesalahan anak.  Tetapi pesan yg ditangkap anak 'aku tidak pernah belajar, ak bodoh, ga ngerti apa2.  Bayangkan jika kita melakukan hal tsb setiap saat, berapa byk pesan tak sampai pada anak dan apa yang akan tertanam dlm diri anak... Hikkksss... :((

Untuk menghindari ROADBLOCK tsb maka sebaiknya ortu mengganti tehnik komunikasinya terhadap anak.  Sebaiknya ortu menggunakan tehnik MENDENGAR AKTIF.  Tehnik mendengarkan aktif ini dapat dilakukan jika saat santai.  Tehnik mendengarkan aktif cukup dgn menamai perasannya tidak memberikan solusi pada anak.  Dengan demikian kita akan terus menggali perasaanya shg 'kran' emosinya akan mengalir sehingga anak akan berfikir utk solusinya.  

Selain materi2 yang disampaikan bunda Ania, banyak sekali selipan2 selama acara yg berguna.  Bunda Ania adalah konsultan parenting utk masalah keluarga.  Sehingga contoh2 yg beliau ceritakan adalah keadaan real di masyarakan bukan hanya membaca tapi cerita langsung dari para 'korban'.  Bunda Ania menceritakan salah satu dampak buruk jika kita dengan mudahnya menghabiskan makanan anak.  Bukan saja kita tanpa sadar mengajarkan anak membuang rizki (mubazir), mengajarkan anak tidak bertanggung jawab dan yg lebih fatal tanpa sadar akan terbenam dlm anak bahwa ortunya bisa menerima bekas anaknya.  Dampaknya bukan saat ini tapi saat anak dewasa kelak.  Jadi biasakan anak utk ambil makanannya sendiri dari jangkauan yg terdekat darinya, ambil secukupnya dan hrs bertanggung jawab dgn porsi yg diambil.  Bila dgn amat terpaksa makanan tsb harus dihabiskan ortu, maka habiskanlah tidak dihadapkan anak, krn dari situlah tanpa disadari kita sdh menjatuhkan kehormatan kita dihadapan anak.  Bukan dari mana kita melihat sisi ini, tapi dampaknya yg akan terasa dikemudian hari....

Bunda Ania jg menceritakan, ada salah satu 'pasiennya' yg dari kecil sdh berjilbab sampai kuliah tingkat 2 karena paksaan dari orangtua.  Tapi saat dewasa dgn mudahnya melepaskan jilbabnya dgn alasan yg sangat mengagetkan.. Jadi jika kita memperkenalkan ajaran2 agama pada anak, maka harusnya kita MEMAHAMI ajaran agama bukan KETRAMPILAN beragama...

Banyak lagi yg diceritakan bunda Ania.. tapi susah deh ditulis disini.  Memeang sebaiknya ilmu parenting itu hrs dilakukan atau dihadiri sendiri krn jika kita hanya membaca sulit utk diterjemahkannya terutama bahasa tubuh.

Tulisan ini hanya sebagian kecil dari materi workshop selama 2hari.. Tapi ibu catat disini supaya bisa mengingatkan ibu sendiri dan bagi azri arfa dikemudian hari... Masih banyak peer ibu untuk mengasuh, mendidik dan bermain bersama Azri - Arfa. Masih banyak kekurangan ibu nak... tapi karena ibu menyadari itu maka ibu tak bosan belajar untuk memperbaiki diri sehingga kelak engkau berdua akan menjadi generasi penerus yg kuat, anak sholeh kebanggaan siapapun yg mengenalmu nak... Luv u ....








3 komentar:

Nely mengatakan...

TFS bun,, huhuhu masih banyak juga nih kurangnya

Riche Fattrissia mengatakan...

Subhanallah ya bun, materinya bagus bgt.. gw jg nanti sharing aah di blog, tentunya dgn bahasa yg lebih blak2an hihii.. siap2 pada sensi daaah

Azri & Arfa mengatakan...

sama-sama bumil Nely....

Haha... juragan rendang bersiap share diblog, siap2 kepedesan dah... :D

Lilypie 2nd Birthday PicLilypie 2nd Birthday Ticker