Senin, 01 Desember 2008

Mengatasi Anak Susah Makan

HAri ini byk baca postingan di bbrp milis ttg anak susah makan. Dari yg baru mulai mpasi sampe yg udah umur 3 thn. Azri bbrp hari yg lalu jg sempet susah, mau ditaruh di HC, digendong, diplay CD lagu2nya teteeeep aja agak lama makannya, udah diganti menu pake puree Apel juga ttp susah. Untungnya cuma 1 hari (mdh2an jgn lagi ya sayang...). Pas weekend jalan pagi ke Ancol sih udah lahap lagi, moso' hrs kesana trs buat nyuapin Azri Hehehe.... Tapi kyknya emang ada masa2 anak gt kali ya.... Tergantung moodnya. Kadang di dudukin di HCnya anteng makannya cepet, kadang maunya digendong, kl tadi pagi maunya digendong bapaknya trs disuapin ibunya, pas ak gendong mulutnya ditutup eeehhhh gendong bpknya lancar lagi makannya. Mmg hrs sabar nih...

Ask mr.google dapet deh artikel ' Mengatasi Anak Susah Makan' dipost biar ingat gimana buat ngatasinya.

Masalah muncul ketika bayi memasuki masatransisi dari makanan cair ke makanan semipadat.Di usia 6 bulan,kebutuhan asupan makan si kecil mengalami perubahan. ASI saja tidak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Itulah mengapa di usia ini si kecil membutuhkan makanan pendamping ASI (MP-ASI).

Namun tak selamanya pemberian MP-ASI berjalan mulus. Ada begitu banyak bentuk penolakan makan yang dilakukan bayi. Di antaranya melepehkan atau menyembur-nyemburkan makanan yang sudah disuapkan ke mulutnya. Bahkan, tidak sedikit yang terang-terangan menolak dengan memalingkan mukanya atau menutup mulutnya rapat-rapat. Jangan terburu-buru menyalahkan anak, apalagi mencapnya dengan sebutan “bayi rewel”, “susah diurus”, “bikin repot” dan sebagainya. Siapa tahu penolakan-penolakan tersebut justru muncul karena organ-organ pencernaan di mulutnya belum siap menerima makanan yang diberikan. Entah karena tekstur makanannya terlalu kasar, terlalu kental, atau porsinya tidak sesuai dengan kemampuan menelan bayi.
Ada juga bayi yang awalnya tak pernah menolak makan, tapi saat berusia 8 bulan atau lebih
baru rewel soal makan. Kemungkinan, bentuk penolakan tersebut merupakan “aksi protes” terhadap citarasa makanan yang diberikan. Ingat, anak usia ini sudah mengenal rasa apa yang disukainya, apakah manis atau asin/gurih.

Bisa juga,penolakantersebut merupakan wujud dari ketidaksukaannya terhadap sosok si
pemberi makan. Meski masih bayi, anak sudah bisa mengenali mana sosok yang bersahabat
dan mana pula yang tak sabaran hingga cenderung main paksa. Perlakuan yang buruk
tentu akan terekam dalam benak anak yang kemudian mendorongnya memasang
“benteng pertahanan” lewat bentuk penolakan.

KIAT MEMBERI MAKAN

Untuk mencegah dan menangani masalah sulit makan pada bayi, setidaknya orang tua harus
mengupayakan hal-hal berikut:

- Mengakrabkan diri agar disukai di kecil.

- Membangun suasana makan yang menyenangkan, tidak dengan diam membisu atau bersikap formal. Selingi dengan canda ria sambil sesekali mengajaknya ngobrol dan
bermain.

- Sajikan semenarik mungkin, baik makanan itu sendiri maupun perangkat sajinya.

- Menguasai ilmu mengenai teknik maupun tahapan pemberian makan pada bayi.

* USIA 6-7 BULAN

MP-ASI dikenalkan secara bertahap sebab mekanisme menelan dan kemampuan mencerna si kecil masih lemah. Jadi, mulailah dengan makanan yang lunak dan bersifat cair lebih dulu,
berupa bubur susu yang encer, kemudian semakin kental.Selain itu, selalu berikan lebih dulu dalam jumlah sedikit. Seiring dengan berjalannya waktu,konsentrasi buburnya bisa dipadatkan dan porsinya dapat ditingkatkan.
Mengapa komposisi kekentalan harus sesuai? Karena kalau terlalu encer tentu kandungan
gizinya tidak maksimal. Sebaliknya, jika kelewat kental bukan tidak mungkin malah mendatangkan masalah baru, yakni susah buang air besar.
Yang harus dijadikan patokan, tetap berikan ASI kapan pun si kecil mau. Namun usahakan
jangan sampai membuatnya terlalu kenyang karena dia toh harus mengonsumsi MP-ASI-nya.
Jangan lupa, biasakan pula ia mengonsumsi buah-buahan yang manis rasanya seperti
pepaya, pisang, atau jeruk. Buah-buahan ini bisa disajikan dalam bentuk jus atau dicampur dengan makanan lainnya. Ada baiknya pula jika diberikan biskuit khusus bayi. Biskuit semacam ini, selain melatih kemampuannya mengunyah, juga amat disarankan untuk merangsang pertumbuhan giginya.

* USIA 8-9 BULAN

Di usia ini,ASI tetap diberikan kapan pun bayi mau. Akan tetapi, mulailah perkenalkan makanan dengan tekstur yang lebih padat, seperti bubur susu (berbahan buah atau tepung).
Mengenai porsinya, tambahkan sesuai kebutuhan dan kondisi bayi.
Contohnya, bayi dengan BB dan panjang tubuh lebih tentu butuh asupan lebih banyak
ketimbang bayi dengan panjang tubuh dan BB yang lebih kecil. Bubur saring bisa
juga dijadikan alternatif pilihan bila kebetulan tidak tersedia buah yang segar.
Bahan-bahannya bisa berupa beras, makaroni, kentang, kacang hijau, atau roti.
Namun perhatikan, sebelum diberikan harus disaring lebih dulu.

* USIA 9-12 BULAN

Saat berusia 9 bulan dan seterusnya, bayi sudah mampu mencerna makanan semipadat. Yang dimaksud adalah nasi tim beserta lauk pauknya. Jangan lupa, biasanya bagian atas nasi tim lebih keras dibandingkan bagian bawahnya. Nah, agar bayi tidak menolak makanan baru ini, aduklah dulu agar kepadatannya merata.Bubur saring,buah kerok atau jus, dan ASI atau penggantinya berupa susu formula tetap diberikan.
Sebagai selingan, bayi boleh diberi bubur susu berbahan dasar jeruk atau pisang
untuk memperkaya pengenalan rasanya. Tak ada salahnya pula bila sesekali mengenalkan bumbu alami dan teknik pengolahan makanan sederhan. Semisal tumis ikan dengan bawang putih dan mentega atau sup dimasak dengan bawang merah,bawang putih, dan daun bawang. Untuk anak usia ini, garam sudah boleh diberikan sedikit.

Di usia setahun,diharapkan si kecil sudah bisa makan sesuai menu keluarga. Namun jangan
lupa memperhatikan kemampuan mengunyah dan menelannya. Potong kecil-kecil lauk pauknya agar mudah masuk ke mulut mungilnya, mudah pula untuk dikunyah,dan ditelan serta dicerna organ tubuhnya.

http://baby.andriani.web.id

Tidak ada komentar:

Lilypie 2nd Birthday PicLilypie 2nd Birthday Ticker